Film Animasi Nussa Dituding Promosikan Taliban, sang Produser Tanggapi dengan Guyon

Senin, 21 Juni 2021 - 22:04 WIB
loading...
Film Animasi Nussa Dituding...
Angga Dwimas Sasongko. Foto/Instagram Angga Dwimas Sasongko
A A A
JAKARTA - Angga Dwimas Sasongko angkat bicara setelah film yang diproduseri olehnya, Nussa , dituding mempromosikan Taliban. Dia mengaku, tak ingin ambil pusing terkait tudingan yang dilayangkan pegiat media sosial Eko Kuntadhi tersebut.

Angga justru meledek Eko terkait cuitannya yang belakangan ramai itu. "Saya sabar kok, enggak overestimate orang macam Eko. Lah wong film terakhir saya yang nonton di bioskop 2,3 juta orang," tulis Angga, seperti dikutip Senin (21/6).



"Bayar lho, yang ngeretweet cuitan @eko_kuntadhi paling mentok ribuan, setengahnya bot," imbuhnya.

Tak sampai di situ, animator film Nussa, Ryan Adriandhy Halim, juga mengaku sempat mengundang Eko untuk menonton film tersebut. Bahkan dia mau menyiapkan studio premiere di kawasan Jakarta Selatan.

"Gratis, kursi enak, supaya melihat produk dulu sebelum menuduh, lihat ceritanya, kualitas animasinya. Mau diajak diskusi santai sama kreator, enggak mau, maunya lanjut ngebacot," katanya.

Ryan Adriandhy kemudian mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi dan membaca sinopsis film tersebut.

Melalui website Buncheon International Fantastic Film Festival (BIFAN), film animasi anak tersebut diketahui berfokus pada Nussa yang ingin mengesankan ayahnya yang akan pulang setelah setahun di luar negeri. Anak berusia 9 tahun yang cerdas itu pun berpartisipasi dalam kompetisi sains sekolahnya.

Namun, ketika dia harus menerima kabar ayahnya membatalkan perjalanan pulang dan tidak dapat mengikuti kompetisi, pada saat yang sama seorang siswa baru yang cerdas bernama Jonni dengan cepat menjadi saingannya dalam kompetisi sains sekolah. Nussa belajar arti sebenarnya dari rasa syukur.



Film Nussa juga akan mewakili Indonesia dan debut dalam ajang BIFAN yang digelar Juli mendatang.

Sebelumnya Eko Kuntadhi menuliskan cuitan terkait Nussa di Twitter. Dia mengomentari pakaian yang dikenakan Nussa seperti Taliban, kelompok yang kerap melakukan pelanggaran HAM di Afganistan. Dia pun menuding film menormalisasi hal tersebut.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1450 seconds (0.1#10.140)